Azlina Mengalami Mati Suri 2 Jam Dan Diperlihatkan Berbagai Siksaan Di Alam Barzah
KISAH NYATA !!! GADIS ASAL RIAU YANG MENGALAMI MATI SURI DAN
MERASAKAN KEHIDUPAN DI AKHIRAT SELAMA DUA JAM
Sempat
dinyatakan meninggal dunia, Azlina alias Iin ternyata mengalami mati suri
selama dua jam dan koma dua hari dua malam. Azlina yang saat itu masih menjadi
mahasiswi STAI Bengkalis Riau itu, mengaku selama mati suri Ia diperlihatkan
berbagai kejadian alam barzah dan akhirat serta beberapa kejadian yang
menyangkut amal dan perbuatan manusia selama hidup di dunia. Kisah kematian dan
kebangkitannya kembali dan berbagai pengalaman yang dialami Azlina (Iin)
membuat heboh masyarakat Bengkalis, Riau terutama warga Desa Pematang Duku
Kecamatan Bengkalis yang antara percaya dan tidak dengan cerita ini.
Menurut
penuturan Iin yang didampingi pamannya Ustad Efendi, sejak tiga tahun Ia
menderita penyakit kelenjar gondok (Hipertiroid), karena penyakitnya itu Ia
didampingi pamannya berobat ke RS. Mahkota Medical Centre (MMC) Malaka. Setelah
menjalani pemeriksaan kesehatan, dokter mengatakan operasi baru bisa dilakukan
setelah tiga bulan karena waktu itu tekanan darahnya tinggi. Namun sehari
kemudian di tengah malam, kondisi Azlina kritis dan koma. Sang Paman sempat
memandunya membaca dua kalimat syahadat dan kalimat tayyibah “Laa ilaaha illallah”
sebanyak dua kali.
Waktu
ajal menjemput, Azlina sempat melafazkan kalimat tayyibah dan syahadat. Secara perlahan-lahan
nafas Azlina berhenti, indikator monitor denyut jantung terlihat kosong atau
berupa garis lurus. Beberapa dokter pun sibuk memeriksa dan mengecek kondisi
Azlina. Sang paman pun sempat menghubungi keluarga di Bengkalis untuk
memberitahu kondisi terakhir Azlina. Namun setelah dua jam ditangani dokter,
monitor terlihat kembali bergerak yang menandakan denyut jantung gadis ini
berdenyut lagi. Azlina dimasukkan ke ruang ICU dan baru dua hari dua malam
kemudian Ia dinyatakan keluar dari masa kritisnya.
Ada
pengalaman menarik yang dituturkan Azlina saat jantungnya berhenti berdetak
selama sekitar dua jam. Saat itu setelah mengucapkan dua kalimat syahadat,
Azlina merasakan betapa sakitnya saat ruhnya keluar dari tubuh. Kulitnya
seperti disayat dan seperti binatang yang dikuliti hidup-hidup. Setelah ruh
berpisah dengan jasad, Azlina mengaku menyaksikan orang-orang yang masih hidup
dan jasadnya terbaring di tempat tidur. Kemudian dibawa dua malaikat menuju ke
suatu tempat.
Azlina
mempunyai keinginan untuk bertemu ayahnya yang sudah lama meninggal bernama
Hasan Basri. “Wahai ayahku, bisakah aku bertemu denganmu? Aku sangat rindu”
memang di tempat itu Azlina bertemu dengan sosok pria muda berusia tujuh belas
tahun dengan wajah bersinar dan berseri-seri. Melihat sosok pria muda tersebut,
Azlina tetap ngotot ingin bertemu dengan Sang ayah. Kemudian kedua malaikat itu
memperkenalkan bahwa pria muda itu adalah ayahnya. Tentunya Azlina tidak
menyangka karena sewaktu meninggal dunia, Sang ayah berusia 55 tahun. Kemudian
Sang Ayah bertanya kepada Azlina maksud kedatangannya. Ia menjawab
kedatangannya semata-mata memenuhi panggilan Allah SWT. Sang ayah menyuruh
Azlina tetap pulang untuk menjaga adik-adiknya di dunia. Namun Azlina menjawab
bahwa dirinya kesini memenuhi panggilan Allah SWT. Waktu itu juga dia menyebut
rukun islam satu per satu.
Setelah
berdialog dengan ayahnya, dua malaikat itu membawa Azlina ke suatu tempat yang
dipenuhi wanita memakai baju rapi dan berjilbab. Di situ Ia disalami dan dicium
pipi kanan kiri oleh wanita-wanita muslimah di tempat itu. Tidak hanya itu,
Azlina juga bertemu dengan seribu malaikat dengan wajah berseri dan seluruhnya
sama, di tempat itu Azlina duduk di kursi yang sangat empuk seakan dilapisi
delapan busa.
Ketika
itu tiba-tiba sosok wanita berseri mirip dengan dirinya menghampiri. Azlina
kemudian bertanya kepada sosok wanita itu. Sosok itu menjawab “Saya adalah roh
dan amal ibadahmu selama di dunia.” Kemudan Azlina ditemani sosok wanita cantik
yang menyebut dirinya sebagai amalnya dan dua malaikat menyaksikan beberapa
kejadian di akhirat.
Diantaranya
ada seorang pria berpakaian compang camping, badannya bernanah dan berbau
busuk, tangan dan kaki dirantai sementara di atasnya memikul besi seberat 500
ton. Melihat kejadian itu Azlina bertanya kepada amalnya, rupanya pria tersebut
semasa hidupnya suka membunuh dan menyantet orang.
Kejadian
berikutnya yang Ia lihat seorang yang disabet dengan rotan panjang sehingga
kulit dan dagingnya mengelupas dari badan. Ternyata orang tersebut selama hidup
tak pernah shalat. Bahkan menjelang ajal menjemput pun tak pernah menyebut
syahadat.
Azlina
juga melihat dua pria saling membunuh dengan kampak, menurut keterangan amalnya
rupanya orang tersebut suka menodong dan memeras orang lain. Kemudian gambaran
seorang ahli agama yang dihantam dengan lahar panas yang mendidih. Kemudian
Azlina bertanya ahli agama tersebut selama hidup suka berzina dengan istri
orang lain.
Kejadian
berikutnya yang dilihat Azlina, seorang yang ditusuk dengan pisau sebanyak delapan
puluh kali. Ini menunjukkan orang tersebut suka membunuh dan tidak pernah dipertanggungjawabkan
selama hidup di dunia.
Kejadian
terakhir seorang ibu tua dihempaskan berkali-kali ke lantai. Di lantai tersebut
terdapat pisau tegak dan dia tersungkur lalu mengenai tubuhnya hingga mati.
Gambaran tersebut menunjukkan selama hidupnya wanita tersebut merupakan anak
durhaka yang tidak mengakui ibunya yang pikun, bahkan ia malu kepada orang
lain.
Menurut
Azlina, setelah dirinya diperlihatkan dengan kejadian dan gambaran manusia, ia
kemudian dibawa melewati malam yang sangat gelap gulita. Saking gelapnya, ia
tidak bisa melihat amalnya dan dua malaikat yang mendampingi. Ketika kakinya
berjalan tiga langkah terdengar suara orang berzikir. Kemudian Sang amal menyuruhnya
untuk cepat menangkap suara tersebut, tetapi Azlina tidak bisa menangkap.
Tiba-tiba waktu itu lehernya dikalungi seutas rantai. Setelah dipegang ternyata
rantai tersebut berupa tasbih sebanyak Sembilan puluh sembilan butir. Terdengar
suara yang memerintah Azlina untuk berzikir selama dalam perjalanan.
Azlina
kemudian berjalan lagi sebanyak tujuh langkah. Namun waktunya sama dengan
sepuluh jam waktu di dunia. Ketika sampai pada langkah ketujuh ia melihat wadah
menyerupai tapak sirih berisi cahaya yang terpancar melalui lubang-lubangnya.
Berkat cahaya tapak siring tersebut, ia dapat melihat dan membaca tulisan arab
berbunyi Husnul Khotimah, di belakang tulisan itu terlihat gambar Kabah. Ketika
melihat tulisan dan gambar kakbah, seketika Azlina dan amalnya tersenyum seraya
mengucapkan Alhamdulillah… Azlina mendekati cahaya itu dan mengambilnya
kemudian disatukan ke mukanya, seketika malam yang gelap gulita itu menjadi
terang benderang.
Kisah
yang dituturkan Azlina tentang pengalamannya roh berpisah dengan jasadnya
memang menarik untuk disimak. Terlepas dari benar atau tidak cerita tentang
pengalaman ini, namun tak sedikit cerita ini yang memang sesuai dengan gambaran
alam kubur dan akhirat seperti yang digambarkan Rasul SAW. Pengalaman Azlina
diakui oleh Sang Paman Rustam Efendi telah berpengaruh besar dalam kehidupan
Azlina kemudian, mulai dari penampilan hingga tingkah laku. Rajin beribadah
shalat malam dan membaca Al Qur’an. Wallahu’allam ^_^
Comments
Post a Comment